Indeks Kebahagiaan
- Indeks Kebahagiaan adalah ukuran
tingkat kebahagiaan penduduk, menggambarkan indikator kesejahteraan
subyektif dalam 3 dimensi, serta digunakan untuk melengkapi indikator
obyektif.
- Estimasi tingkat kebahagiaan
dihitung berdasarkan data Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK).
SPTK 2013 menghasilkan estimasi tingkat kebahagiaan nasional, sementara
SPTK 2014 dan 2017 menghasilkan estimasi sampai level provinsi.
- Metode pengukuran Indeks
Kebahagiaan tahun 2017 mengalami perubahan, karena terdapat penambahan
cakupan indeks dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2014, Indeks
Kebahagiaan hanya menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup. Sedangkan pada tahun
2017, Indeks Kebahagiaan mancakup juga Dimensi Perasaan (Affect) dan
Dimensi Makna Hidup (Eudaimonia). Perubahan lainnya, pada tahun 2017,
Dimensi Kepuasan Hidup terbagi menjadi 2 (dua) subdimensi, yaitu:
Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial.
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan alat
untuk menakar perkembangan demokrasi di tingkat provinsi. Memperoleh dasar
terukur untuk penyusunan program pembangunan politik baik untuk pemerintah
pusat maupun daerah.
Survei Perilaku
Anti Korupsi (SPAK)
Perilaku korupsi
adalah “Tindakan meminta (pemerasan)/ memperoleh/ memberi (penyuapan) imbalan
uang, barang, atau keistimewaan (nepotisme) bagi layanan yang sudah seharusnya
diberikan atau menggunakan kekuasaan/wewenang untuk mencapai tujuan yang tidak
sesuai dengan standar etik/moral atau peraturan perundang-undangan bagi
kepentingan pribadi (personal, keluarga dekat, kawan dekat)”.
Perilaku anti
korupsi adalah “tindakan menolak/tidak permisif terhadap segala perilaku baik
yang secara langsung merupakan korupsi, maupun perilaku yang menjadi akar atau
kebiasaan pelanggengan perilaku korupsi di masyarakat yang terjadi di keluarga,
komunitas, maupun publik”.
Menurut Wertheim,
ada tiga fenomena utama yang tercakup dalam istilah korupsi pada negara-negara
Asia Tenggara yaitu
- Penyuapan (bribery), yakni
apabila seorang pegawai pemerintah menerima imbalan yang disodorkan oleh
seorang dengan maksud mempengaruhinya agar memberikan perhatian istimewa
pada kepentingan si pemberi.
- Pemerasan (extortion), yakni
permintaan pemberian-pemberian atau hadiah dalam pelaksanaan tugas-tugas
publik, termasuk pejabat-pejabat yang menggunakan dana publik yang mereka
urus bagi keuntungan mereka sendiri atau mereka yang bersalah melakukan
penggelapan di atas harga yang harus dibayar oleh publik.
- Nepotisme (nepotism) yaitu
pengangkatan sanak saudara, teman-teman atau rekan-rekan politik pada
jabatan-jabatan publik tanpa memandang kemampuan mereka atau
konsekuensinya pada kesejahteraan publik.
Indeks Kebahagiaan
Indeks Kebahagiaan
Indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan
dimensi dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai
indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin
bahagia. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks menunjukkan tingkat
kehidupan penduduk yang semakin tidak bahagia.
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
Pada pengolahan
data diawali dengan penentuan bobot untuk masing-masing aspek, variabel, dan
indikator. Proses ini telah dilakukan untuk penghitungan IDI tahun 2009 dengan
menggunakan analytical hierarchy procedure (AHP). AHP merupakan pendekatan
metodologis untuk menentukan prioritas di antara sejumlah kriteria yang
kompleks dengan mengandalkan penilaian ahli. Dalam proses AHP untuk bobot IDI,
para juri yang diminta penilaian sebanyak 14 orang dari berbagai
kalangan.
Proses pengolahan
data hasil review surat kabar dan review dokumen hingga menghasilkan indeks
indikator diawali dengan penghitungan data kuantitatif menjadi skor data
kuantitatif. Selanjutnya, skor data kuantitatif dipadukan dengan data
kualitatif hasil FGD dan WM sehingga menghasilkan indeks indikator. Skor
indikator ini yang akan dihitung untuk indeks variabel, selanjutnya indeks
variabel untuk menghitung indeks aspek, dan pada akhirnya dihitung sebagai
indeks demokrasi di sebuah provinsi. Untuk IDI nasional, diperoleh melalui IDI
seluruh provinsi yang dihitung dengan penimbang.
Survei Perilaku
Anti Korupsi (SPAK)
Indeks Perilaku
Anti Korupsi (IPAK) adalah indikator komposit yang datanya diperoleh dari
Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK). Variabel penyusun IPAK dipilih dari
sekumpulan pertanyaan pada kuesioner SPAK menggunakan explanatory factor
analysis (EFA).
IPAK disusun
berdasarkan dua substansi utama yakni pendapat tentang kebiasaan terkait akar
dan perilaku anti korupsi di masyarakat serta pengalaman praktek korupsi
terkait pelayanan publik dalam kurun waktu setahun terakhir.
IPAK sebagai sebuah
indeks komposit dihitung menggunakan beberapa variabel interdependensi yang
signifikan secara statistik. Dibutuhkan metode analisis statistik yang mampu
menangani interdependensi antar variabel dan sekaligus memberikan besaran
bobot (penimbang) bagi setiap variabel yang signifikan secara statistik.